STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM MTs Bahrul Ulum Bulu
A. Mata Pelajaran
Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
Pasal 6 Ayat (1)
menyatakan bahwa
kurikulum untuk
jenis pendidikan
umum, kejujuran, dan khusus pada pendidikan
dasar dan menengah terdiri atas:
1. Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak
mulia;
2. Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian;
3. Kelompok Mata Pelajaran Ilmu
pengetahuan dan teknologi;
4. Kelompok Mata Pelajaran Estetika;
5. Kelompok Mata Pelajaran Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada
tabel berikut ini.
Tabel 1
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No.
|
Kelompok
Mata Pelajaran
|
Cakupan
|
1.
|
Agama dan
Akhlak
Mulia
(dibetulkan
sesuai dg SI utk MTs)
|
Kelompok Mata Pelajaran
Agama dan Akhlak Mulia
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia.
Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral
sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
|
2.
|
Kewarganegaraan dan Kepribadian
|
Kelompok
Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan
peserta didik akan
status, hak,
dan kewajibannya
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan
bernegara,
serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa
dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak
asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap
serta perilaku antikorupsi, kolusi, dan nepotisme.
|
3.
|
Ilmu
Pengetahuan
dan Teknologi
|
Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada
madrasah ini dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu
pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah
secara kritis, kreatif, dan mandiri.
Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada
madrasah ini dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuandan teknologi,
membentuk kompetensi, kecakapan,
dan kemandirian kerja.
|
4
|
Estetika
|
Kelompok Mata Pelajaran
Estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan, dan
kemampuan mengapresiasikan keindahan serta harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga
mampu menikmati
dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan
sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
|
5
|
Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
|
Kelompok
Mata Pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan pada madrasah ini dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat
yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keterbatasan
dari perilaku
seksual bebas,
kecanduan narkoba, HIV/AIDS,
demam berdarah,
muntaber, dan penyakit lain
yang potensial untuk mewabah.
|
Struktur Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu
Struktur Kurikulum Marasah
Tsanawiyah Bahrul Ulum Bulu ini meliputi
substansi pembelajaran
yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII
sampai dengan kelas IX .
Struktur
kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran. Pada Madrasah Tsanawiyah Bahrul
Ulum Bulu ini terdiri atas satu kelompok, yaitu kelompok regular yang mempelajari 14
mata pelajaran,
2 muatan
lokal, dan kegiatan pengembangan
diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas jurusan sehingga diharapkan dapat
meningkatkan pencapaian
kompetensi, termasuk keunggulan daerah, yang materinya
tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, dibuatkan kurikulum, silabus,
dan penilaian.
Kegiatan
pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh
oleh guru. Kegiatan
pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan
dan mengekspresikan
diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi madrasah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan kehidupan
sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta
didik. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum MadrasahTsanawiyah Bahrul Ulum Bulu ini menambah
4 jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 42 minggu.
STRUKTUR
KURIKULUM
MADRASAH TSANAWIYAH BAHRUL ULUM BULU
K o m p o n e n
|
Kelas dan Alokasi
Waktu
|
||
VII
|
VIII
|
IX
|
|
A. Mata
Pelajaran
|
|
|
|
1. Pendidikan Agama Islam
|
|
|
|
a. Al-Qur'an-Hadis
|
2
|
2
|
2
|
b. Akidah-Akhlak
|
2
|
2
|
2
|
c. Fikih
|
2
|
2
|
2
|
d. Sejarah Kebudayaan Islam
|
2
|
2
|
2
|
2. Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
3. Bahasa Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
4. Bahasa Arab
|
2
|
2
|
2
|
5. Bahasa Inggris
|
4
|
4
|
4
|
6. Matematika
|
4
|
4
|
4
|
7. Ilmu Pengetahuan Alam
|
4
|
4
|
4
|
8. Ilmu Pengetahuan Sosial
|
4
|
4
|
4
|
9. Seni Budaya
|
2
|
2
|
2
|
10.
Keterampilan/TIK
|
2
|
2
|
2
|
11. Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
|
2
|
2
|
2
|
|
|
|
|
B. Muatan
Lokal *)
|
|
|
|
A. Bahasa Jawa
|
2
|
2
|
2
|
B. Pendidikan ke NU an
|
2
|
2
|
2
|
B.
Pengembangan Diri
|
|
|
|
1.
Nahwu
shorof
|
|
|
|
2. Ta’limul mutaallim
|
|
|
|
3.
Fathul
qorib
|
|
|
|
4.
Tajwid
|
|
|
|
|
|
|
|
J u m
l a h
|
42
|
42
|
42
|
C.
Ekstrakurikuler
1. Olahraga voli, bulu tangkis, footsal;
2.
Pramuka;
3.
Palang Merah Remaja (PMR);
4.
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR);
5.
Olipiade : Matematika,
Bhs Inggris, IPA, IPS, dan PAI
6.
Kelompok belajar bahasa Inggris, bahasa
Arab;
7.
Qosidah Modern, Drum
Band, Al banjari
8.
Tata busana, Tata boga
9.
Seni Baca Al qur’an(
Qiroah)
|
|
|
|
|
|
|
|
*) Ekuivalen 2 jam
pembelajaran
B.
Muatan Lokal
Muatan
lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan
ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai
menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan/atau terlalu banyak sehingga harus menjadi
mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan
oleh madrasah,
tidak terbatas
pada mata
pelajaran seni
budaya dan keterampilan (Teknologi Informasi
Komputer, terutama
internet), tetapi juga mata
pelajaran lainnya, seperti
membatik. Muatan
lokal merupakan
mata pelajaran,
sehingga madrasah harus mengembangkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Madrasah menyelenggarakan satu mata pelajaran
muatan lokal setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
Letak geografis Madrasah Tsanawiyah Bahrul Ulum
Bulu berada di tepi
kota yang jauh dari supermarket
dan tempat-tempat pembelanjaan. Muatan lokal yang menjadi ciri khas
daerah Provinsi Jawa Timur berdasarkan Surat Edaran Gubernur Jawa Timur
dan ditetapkan di Madrasah kami adalah Bahasa Daerah. Selain itu, muatan lokal
yang menjadi ciri khas daerah Bojonegoro adalah Program muatan lokal disusun
bekerja sama antara Madrasah dengan Lembaga
Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Bojonegoro adalah Pendidikan ke-NU-an/Aswaja.
Program muatan
lokal yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik adalah :
1.
Bahasa Jawa
2.
Pendidikan ke NU an
C. Kegiatan
Pengembangan Diri
1.
Pengembangan
diri diarahkan untuk pengembangan karakter peserta didik yang ditujukan untuk mengatasi persoalan
dirinya, persoalan masyarakat di lingkungan
sekitarnya, dan persoalan kebangsaan.
2.
Madrasah Tsanawiyah Bahrul Ulum Bulu
memfasilitasi kegiatan pengembangan diri seperti berikut ini:
a
Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di dalam kelas (intrakurikuler) dengan alokasi
waktu 1 jam tatap muka, yaitu bimbingan konseling, mencakup hal-hal yang berkenaan dengan pribadi,
kemasyarakatan, belajar, dan karier
peserta didik. Bimbingan konseling diasuh oleh guru yang ditugaskan.
b
Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar kelas
(ekstrakurikuler), diasuh
oleh guru pembina. Pelaksanaannya secara reguler
setiap minggu sekali , yaitu
1.
Olahraga voli, bulu tangkis, footsal;
2.
Pramuka;
3.
Palang Merah Remaja (PMR);
4.
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR);
5.
Olipiade : Matematika,
Bhs Inggris, IPA, IPS, dan PAI
6.
Kelompok belajar bahasa Inggris, bahasa Arab;
7.
Qosidah Modern, Drum
Band, Al Banjari
8.
Tata busana, Tata boga
9.
Seni Baca Al qur’an(
Qiroah)
c
Program pembiasan
mencakup kegiatan
yang bersifat
pembinaan karakter
peserta didik yang dilakukan
secara rutin, spontan, dan keteladanan.
Tabel 2
Program Pembiasan untuk Peserta Didik
Rutin
|
Spontan
|
Keteladanan
|
Upacara
|
membiasakan antri
|
berpakaian rapi
|
Berjabat tangan antara siswa
dan guru ketika datang dan pulang
|
memberi salam
|
memberikan pujian
|
Istighosah, Sholat dhuha
|
membuang sampah pada tempatnya
|
tepat waktu
|
Sholat dhuhur berjamaah
|
Musyawarah
|
hidup sederhana
|
kunjungan pustaka
|
|
|
Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di madrasah. Seluruh
guru ditugaskan untuk membina program pembiasaan yang telah ditetapkan oleh madrasah.
Adapun penilaian kegiatan
pengembangan diri bersifat
kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologi
peserta didik merupakan
portofolio yang digunakan untuk penilaian.
D.
Beban Belajar
Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan pendidikan.
Jam pembelajaran
untuk setiap
mata pelajaran
pada sistem
paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap
mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran
dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Madrasah Tsanawiyah Bahrul Ulum Bulu menambah
4 ( empat ) jam
pelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai kompetensi. Selain itu, penambahan jam tersebut
dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap
penting terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar
Isi. Alokasi waktu
untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur dalam sistem paket sebesar
30% s.d.
60% dari
waktu kegiatan
tatap muka
mata pelajaran
yang bersangkutan.
Penugasan
struktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan struktur ditentukan oleh pendidik. Adapun kegiatan
mandiri tidak
terstruktur adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang
oleh pendidik untuk mencapai
standar
kompetensi. Waktu
penyelesaiannya
diatur
sendiri
oleh
peserta didik.
Pemanfaatan alokasi waktu untuk penugasan
terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai
kompetensi. Adapun alokasi
waktu untuk praktik,
yaitu dua jam kegiatan praktik di madrasah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik
di luar madrasah setara dengan
satu jam tatap
muka. Kegiatan tatap
muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan
pendidik. Beban belajar
kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada masing-
masing satuan pendidikan (Madrasah) ditetapkan berlangsung selama 40 menit.
Kegiatan belajar kegiatan
tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan
adalah sebagai berikut.
Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk Madrasah
adalah 45 jam pembelajaran.
Beban belajar kegiatan
tatap muka keseluruhan untuk setiap satuan
pendidikan adalah sebagaimana tertera pada Tabel. 3.
Tabel. 3
Beban Belajar Kegiatan
Tatap Muka Keseluruhan
untuk Setiap Satuan Pendidikan
Kelas
|
Satuan Jam Pembelajaran Tatap Muka
(Menit)
|
Jumlah Jam Pem-belajaran per Minggu
|
Minggu Efektif per Tahun Ajaran
|
Juml jam Pembelajaran per Tahun
|
VII
|
40 menit
|
42
|
42 Minggu
|
1.764 jam pembelajaran
|
VIII
|
40 menit
|
42
|
42 Minggu
|
1.764jam pembelajaran
|
IX
|
40 menit
|
42
|
42 Minggu
|
1.764jam pembelajaran
|
Belajar
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak ter-
struktur sebagai berikut:
1.
Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur bagi peserta
didik pada Madrasah
ini maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata
pelajaran yang bersangkutan.
2.
Penyelesaian
program pendidikan dengan menggunakan sistem paket Madrasah ini tiga tahun.
E.
Ketuntasan Belajar
Ketuntasan
belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi
dasar berkisar antara
0–100%. Kriteria
ideal ketuntasan
untuk masing-masing
indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas
kompetensi, serta kemampuan sumber daya
pendukung
dalam
penyelenggaraan
pembelajaran. Satuan pendidikan
diharapkan meningkatkan
kriteria ketuntasan
belajar secara terus-menerus untuk mencapai kriteria
ketuntasan ideal. Pelaporan hasil belajar
(rapor) peserta
didik diserahkan
pada satuan
pendidikan dengan memerhatikan rambu-rambu yanag disusun oleh dirketorat
teknis terkait.
Ketuntasan belajar tiap
mata
pelajaran
ditentukan
berdasarkan
intake
siswa,
kompleksitas, dan daya dukung.
Berdasarkan
ketentuan dari Mapenda Propinsi Jawa Timur dan memperhatikan kemampuan
peserta didik dari hasil tes awal, madrasah
menetapkan ketuntasan belajar pada masing-masing mata pelajaran sebagai
berikut.
Tabel. 4
KRITERIA KETUNTASAN
MINIMAL (KKM)
SEMESTER GANJIL TAHUN
PELAJARAN 2012/2013
No
|
Mata Pelajaran
|
KELAS
|
|||
VII
|
VIII
|
IX
|
|||
1
|
Al Quran Hadis
|
70
|
74
|
75
|
|
2
|
Aqidah Ahlaq
|
70
|
73
|
75
|
|
3
|
Fiqih
|
70
|
73
|
75
|
|
4
|
S K I
|
70
|
75
|
75
|
|
5
|
PKn
|
70
|
74
|
75
|
|
6
|
Bahasa dan Sastra Indonesia
|
68
|
70
|
70
|
|
7
|
Bhs. Arab
|
70
|
73
|
75
|
|
8
|
Bhs. Inggris
|
60
|
63
|
65
|
|
9
|
Matematika
|
60
|
63
|
65
|
|
10
|
Pengetahuan Alam
|
60
|
63
|
65
|
|
11
|
Pengetahuan Sosial
|
68
|
70
|
70
|
|
12
|
Seni budaya
|
70
|
73
|
75
|
|
13
|
Pendidikan Jasmani
|
75
|
75
|
75
|
|
14
|
Pilihan
|
|
|
|
|
|
a. Ketrampilan
|
75
|
75
|
75
|
|
b. Teknologi Informasi dan komunikasi
|
70
|
73
|
75
|
||
15
|
Mulok
|
|
|
|
|
|
a. Bhs. Jawa
|
70
|
73
|
75
|
|
b.pendidikan ke NU an
|
70
|
73
|
75
|
Tabel 5
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013
No
|
Mata Pelajaran
|
KELAS
|
|||
VII
|
VIII
|
IX
|
|||
1
|
Al Quran Hadis
|
70
|
74
|
75
|
|
2
|
Aqidah Ahlaq
|
70
|
73
|
75
|
|
3
|
Fiqih
|
70
|
73
|
75
|
|
4
|
S K I
|
70
|
75
|
75
|
|
5
|
PKn
|
70
|
74
|
75
|
|
6
|
Bahasa dan Sastra Indonesia
|
68
|
70
|
70
|
|
7
|
Bhs. Arab
|
70
|
73
|
75
|
|
8
|
Bhs. Inggris
|
60
|
63
|
65
|
|
9
|
Matematika
|
60
|
63
|
65
|
|
10
|
Pengetahuan Alam
|
60
|
63
|
65
|
|
11
|
Pengetahuan Sosial
|
68
|
70
|
70
|
|
12
|
Seni budaya
|
70
|
73
|
75
|
|
13
|
Pendidikan Jasmani
|
75
|
75
|
75
|
|
14
|
Pilihan
|
|
|
|
|
|
a. Ketrampilan
|
75
|
75
|
75
|
|
b. Teknologi Informasi dan komunikasi
|
70
|
73
|
75
|
||
15
|
Mulok
|
|
|
|
|
|
a. Bhs. Jawa
|
70
|
73
|
75
|
|
b.pendidikan ke NU an
|
70
|
73
|
75
|
Madrasah menargetkan agar angka ketuntasan belajar tersebut makin meningkat
setiap tahunnya. Oleh karena itu, setiap warga madrasah diharapkan untuk lebih bekerja
keras lagi agar mutu pendidikan madrasah dapat meningkat dari tahun ke
tahun.
F.
Kenaikan Kelas dan Kelulusan
a. Kenaikan Kelas
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.
Aspek Akademik
a.
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester yang
diikuti.
b.
Nilai kurang (dari KKM) tidak lebih dari 3 (tiga) Mata Pelajaran
c.
Nilai rata-rata pada Kelompok Mata Pelajaran minimal cukup
2.
Aspek Non Akademis
a.
Presensi kehadiran siswa minimal 90% dari jumlah hari efektif dua
semester yang diikuti.
b.
Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian, kelakuan dan
kerajinan pada dua semester yang diikuti.
b. Kelulusan
Berdasarkan PP. 19/2005 Pasal 27
ayat 1, peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan
dasar dan menengah setelah memenuhi:
1.
Aspek Akademis
a.
menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
b.
memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelomok dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelomok mata pelajaan
jasmani, olahraga dan kesehatan.
c.
lulus Ujian Sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi termasuk muatan lokal; dan
d.
lulus Ujian Nasional.
2.
Aspek non Akademik,
meliputi :
a. Nilai rata-rata kepribadian (kelakuan, kerajinan dan
kerapian) pada dua semester yang diikuti minimal Baik.
b.
Presensi kehadiran siswa minimal 90 % dari jumlah
hari efektif tahun ajaran.
c.
Strategi penanganan siswa yang tidak naik kelas atau tidak lulus
Strategi penanganan siswa yang tidak naik kelas
ataupun tidak lulus dilakukan dengan cara:
•
Peserta didik yang tidak naik kelas atau tidak
lulus diberi layanan bimbingan.
•
Ada motivasi untuk peserta didik yang tidak naik
kelas atau tidak lulus.
•
Pemantapan strategi belajar yang paling tepat untuk
peserta didik.
•
Himbauan untuk menempuh pendidikan atau
pembelajaran ulang.
G. Pendidikan
Kecakapan Hidup
Kurikulum
untuk MTs Bahrul Ulum Bulu memasukan
pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan
pribadi, kecakapan akademik, dan atau kecakapan vokasional. Pendidikan kecakapan
hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
yang bersangkutan dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan atau
nonformal.
Pendidikan yang
berorientasi pada kecakapan hidup dilaksanakan untuk memberikan kesempatan
kepada setiap peserta didik memperoleh bekal ketarampilan dan keahlian yang
dapat dijadikan sebagai sumber penghidupannya. Pelaksanaan pendidikan kecakapan
hidup dirancang dengan mengakomodasi berbagai kepentingan dan kebutuhan
masyarakat serta mengimplementasikan-nya ke dalam program pendidikan di
madrasah, kurikulum yang merefleksikan kebutuhan masyarakat dan pembelajaran
yang khas dan terukur sehingga kompetensi lulusannya dapat memenuhi standard
yang dapat dipertanggungjawabkan.
·
Dalam
Mata Pelajaran Matematika
Dari daftar
kecakapan hidup di atas guru Matematika dapat merancang RPP dengan memasukkan aspek kecakapan hidup personal (tanggung jawab dan berpikir
kritis) dengan menyisipkan
pertanyaan-pertanyaan kritis dan profokatif pada soal-soal dan bahan ajar matematika yang dikembangkan. Kecakapan
hidup sosial (bekerja sama dan
keterbukaan terhadap kritis) diintegrasikan dengan cara memilih metode
pembelajaran diskusi atau metode
kooperatif dalam kegiatan
pembelajarannya. Dengan diskusi diharapkan
kemampuan bekerjasamanya berkembang. Dalam proses diskusi diharapkan
kemauan menerima kritik juga dilatihkan sehingga siswa lebih terlatih dalam
menerima sebuah kritik.
·
Dalam Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia/ Bahasa Inggris/ Bahasa Arab
Pembentukan aspek
kecakapan personal seperti tanggung jawab, kemandirian, kepercayaan diri
diintegrasikan dalam Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia/ Bahasa Inggris/ Bahasa Arab dengan cara memilih bahan bacaan
dan contoh-contoh teks yang menggambarkan pentingnya kemandirian, tanggung
jawab, dan kepercayaan diri. Mata pelajaran bahasa cukup
fleksibel untuk memilih topik-topik
teks/ cerita/ drama yang berguna
untuk membentuk kemandirian, tanggung
jawab, dan kepercayaan diri. Selain itu, kepercayaan diri juga dapat dibentuk
melalui pemilihan kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan siswa untuk
presentasi di depan teman-temannya (berpidato di depan teman, berwawancara,
bermain peran, dan sebagainya). Kecakapan bekerjasama dan menghargai orang lain, juga
dapat diintegrasikan dengan memilih kegiatan pembelajaran berupa diskusi
kelompok, diskusi berpasangan atau
JIGSAW untuk membelajarkan keterampilan membaca, menulis, berbicara, dan
mendengar.
·
Dalam
Mata Pelajaran IPA
Keterampilan
berpikir kritis dapat dikembangkan dengan memilih model pembelajaran yang
bersifat investigasi/ penyelidikan terhadap fenomena-fenomena di sekitar yang terkait dengan kompetensi dasar. Tanggung
jawab diintegrasikan dengan memilih materi- materi berkaitan dengan tanggung
jawab terhadap keselamatan diri sendiri maupun keselamatan orang lain.
Misalnya, pada waktu membelajarkan KD Zat Aditif guru memilih peristiwa-peristiwa menakutkan yang berkaitan dengan dampak zat-zat kimia pada makanan atau obat-obatan
terhadap jiwa manusia, peristiwa yang menggambarkan dampak penggunaan zat kimia
terhadap lingkungan, peristiwa-peristiwa dampak rokok/ narkoba terhadap remaja.
Dengan pemilihan materi-materi yang kontekstual tersebut diharapkan secara
tidak langsung menyadarkan siswa untuk memiliki tanggung jawab terhadap
keselamatan dirinya dan orang lain. Keterampilan bekerja sama dan kemampuan berpikir logis diintegrasikan
guru pada kegiatan pembelajaran yang berupa tugas melakukan percobaan secara
berkelompok
·
Dalam
Mata Pelajaran IPS
Kemampuan personal
untuk dapat berempati dan menghargai orang lain dapat diintegrasikan dengan
pemilihan metode pembelajaran bermain
peran atau langsung mengamati/ berwawancara dengan orang-orang yang berkaitan
dengan pembahasan pada kompetensi dasar. Misalnya,;
§ Pada
pembahasan ekonomi yang bermoral siswa dapat ditugasi untuk mewawancarai penjual sayur, nelayan petani dan sebagainya.
§ Tanggung jawab terhadap keselamatan diri dan orang lain juga dapat
dintegrasikan dengan cara memilih metode
pembelajaran simulasi untuk menyelamatkan diri dari berbagai bencana yang
sering terjadi di daerahnya. Misalnya, Nelayan, Pertanian, maka guru IPS
berusaha memperdalam materi tentang ombak dengan memilih berbagai metode simulasi untuk menyelamatkan
diri dari kondisi kritis
H. Pendidikan
Berbasis Kompetensi Karakteristik Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan
lokal dan
global adalah
pendidikan yang memanfaatkan
keunggulan
lokal
dan
kebutuhan
daya
saing
global
dalam
aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi infromasi
dan komunikasi, ekologi, dan lain- lain, yang semuanya bermanfaat
bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
Kurikulum untuk semua
tingkat satuan
pendidikan dapat memasukkan
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran
dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan atau satuan pendidikan
non formal.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
dilaksanakan dengan memperhatikan kecenderungan
perkembangan yang terjadi dibidang ilmu pengetahuan, teknologi, informasi dan komunikasi serta tantangan yang dihadapi
para peserta didik di masa yang akan datang.
Salah satu kegiatan yang merupakan bentuk implementasi
dari pendidikan ini adalah melalui pembelajaran Trilingual yakni bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa Inggris dan bahasa Arab khusus pada
mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Proses pembelajaran
pada ketiga mata pelajaran tersebut akan lebih diperkaya pada segi materi
dengan menggunakan bahasa inggris dan bahasa Arab sebagai pengantarnya secara
secara bertahap.
Adapaun tahapan penggunaan bahasa inggris sebagai
pengantar dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
·
Tahun pertama: 25 % bahasa Ingris dan bahasa
Arab, 75 % bahasa Indonesia
·
Tahun kedua :
50% bahasa Ingris dan bahasa Arab, 50 % bahasa Indonesia
·
Tahun ketiga :
90% bahasa Ingris dan bahasa Arab, 10 % bahasa Indonesia
I.
Pendidikan
Berwawasan Karakter
•
Karakter
adalah nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma agama,
kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika.
•
Pendidikan
karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal,
peduli dan menginternalisasi nilai-nilai karakter sehingga peserta didik
berperilaku sebagai insan kamil.
•
Tujuan
pendidikan karakter adalah meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil
pendidikan di madrasah melalui pembentukan karakter peserta didik secara utuh,
terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan.
•
Subastansi
pendidikan karakter berupa
§
Mengamalkan
ajaran agama yang dianut;
§
Memahami
kekurangan dan kelebihan diri sendiri;
§
Menunjukkan
sikap percaya diri;
§
Mematuhi
aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas;
§
Menghargai
keberagaman;
§
Berpikir
logis, analitis, kritis, inovatif,
konstruktif, kreatif
•
Terintegrasi
dalam perencanaan, proses, dan penilaian hasil pebelajaran untuk semua mata
pelajaran dan mulok, pengembangan diri atau kegiatan kesiswaan serta
pengelolaan madrasah
•
Nilai
Karakter Bangsa
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan
selalu hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan
tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras
5. Kerja Keras
Perilaku yang menunjukan upaya
sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang
tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berpikir, bersikap
dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu :
Sikap dan tindakan yang
selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat
dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak
dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bersikap
dan berbuat yang menunjukan rasa kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang
mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif
Tindakan yang
memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap, perkataan dan
tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan
waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang
selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang
selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung-Jawab
Sikap dan perilaku
seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri
sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Penyelenggaraan
pendidikan karakter di MTs Bahrul Ulum dilakukan secara terpadu melalui 3
jalur, yaitu: Integrasi melalui Mata Pelajaran, Integrasi melalui muatan Lokal
dan integrasi dalam Pengembangan Diri.
a.
Pengintegrasian dalam Mata Pelajaran
Pendidikan karakter secara terintegrasi di
dalam mata pelajaran adalah pengenalan nilai-nilai, diperolehnya kesadaran akan
pentingnya nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui
proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun diluar kelas pada
semua mapel. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan
peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang
untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli dan menginternalisasi
nilai-nilai dan menjadikannya perilaku. Nilai-nilai sudah mulai terintegrasi
pada semua maple terutama nilai peduli lingkungan, religi dan disiplin.
b.
Pengintegrasian dalam Muatan Lokal
Nilai-nilai dijabarkan pada mata pelajaran
termasuk mata pelajaran muatan lokal. Untuk mata pelajaran muatan local yang
dipilih di MTs Bahrul Ulum adalah: Bahasa Jawa dan Aswaja/Ke-NU-an. Mulok
bahasa jawa dan Aswaja sudah mengintegrasikan nilai-nilai PBKB terutama pada
nilai peduli lingkungan, religi dan disiplin. Nilai-nilai tersebut dituangkan
ke dalam indikator dan kegiatan pembelajaran pada silabus dan RPP.
c.
Pengintegrasian melalui kegiatan pengembangan
Diri
Kegiatan Pengembangan diri yang dilakukan di MTs
Bahrul Ulum adalah sebagai berikut:
Jenis Pengembangan Diri
|
Nilai-nilai yang ditanamkan
|
Strategi
|
A. Bimbingan
Konseling
|
Kemandirian
Percaya Diri
Kerja Sama
Demokratis
Peduli Sosial
Komunikatif
Jujur
|
·
Pembentukan Karakter atau kepribadian
·
Pemberian Motivasi
·
Bimbingan Karier
|
B. Kegiatan
Ekstra Kurikuler
1. Kepramukaan
|
Demokratis
Disiplin
Kerja Sama
Rasa Kebanggaan
Toleransi
Peduli Sosial dan Lingkungan
Cinta Damai
Kerja Keras
|
·
Latihan terprogram (kepemimpinan, penegakan
disiplin dan tata tertib, Berorganisasi)
|
2. Seni Baca
dan Tulis Al-Qur’an (Tajwid, Imla’ dan Khot)
|
Religius
Senang Membaca
|
·
Pembinaan Rutin
·
Mengikuti Perlombaan
·
Festival Islam
·
Menghargai dan
menghormati kitab sucinya.
·
Menumbuhkembangkan
sifat cinta terhadap agama khususnya pada kitab Suci Al-Qur’an.
·
Melestarikan budaya islami
|
3. Bimbingan
Baca Kitab (Nahwu Shorof, Fathul Qorib, Ta’limul Muta’alim)
|
Religius
Toleransi
Senang Membaca
|
·
Dilaksanakan satu jam
sebelum masuk pelajaran
·
Setiap hari Selasa,
Kamis dan Sabtu
·
Memperkenalkan peserta
didik tentang cara membaca dan memahami kitab.
·
Menggali pengetahuan agama melalui sumber
utama
|
4. Olah Raga
Futsal
|
Sportivitas
Menghargai Prestasi
Kerja Keras
Cinta Damai
Disiplin
Jujur
|
·
Latihan Rutin
·
Perlombaan Olahraga
|
5. English
Community
|
Komunikatif
Rasa Ingin Tahu
Kerja Keras
Senang Membaca
Menghargai Prestasi
Jujur
|
· Pembinaan
Rutin setiap hari Rabu
· Mengikuti
perlombaan
· Speech
Contest
· Pekan Bahasa
|
6. PMR
|
Peduli Sosial
Toleransi
Disiplin
Komunikatif
Bekerjasama
|
· Latihan
Terprogram
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar